Tips Mengatasi KEMBUNG / ASAM LAMBUNG
Gangguan pencernaan merupakan gejala
penyakit yang paling kerap mengganggu selama bertahun-tahun. Untuk
menanggulanginya dokter menyarankan saya untuk menelan kaplet enzyme
beberapa saat sebelum makan. Maka saya sediakan berbagai kaplet enzym
model Enzyplex, Librozymataupun Vitazym.
Di samping itu di rumah saya sediakan
obat-obat maag seperti Polysilane, baik tablet hisap maupun sirupnya.
Obat-obat itu gunanya untuk mengatasikembung [/flatulensi/ ] yang dapat
secara tiba-tiba menyerang tanpadiundang. Obat-obat racikan Cina juga
tak kurang tersedia seperti jamuCap Kupu-Kupu, Cap Terwelu, Pat Po Les
dan sebagainya.
Ternyata semua obat itu sifatnya hanya menghilangkan *gejala *[simptomatik] dan bukan menyembuhkan penyakit [kuratif].
Sejak kecil kita diajar oleh bapak atau ibu guru untuk mengunyah makanan sesering mungkin sampai puluhan kali sebelum menelannya. Tetapi kenyataannya tidak ada seorang gurupun yang memberitahukan para muridnya soal */mengapa/* harus demikian. Ya, mengapa makanan harus dikunyah dengan baik sebelum ditelan? Mungkin ada juga guru yang menjelaskan namun masuk telinga kiri keluar telinga kanan para muridnya. Mereka tidak /concern/ mengenai hal tersebut di saat usia mereka yang masih muda itu.
Sejak kecil kita diajar oleh bapak atau ibu guru untuk mengunyah makanan sesering mungkin sampai puluhan kali sebelum menelannya. Tetapi kenyataannya tidak ada seorang gurupun yang memberitahukan para muridnya soal */mengapa/* harus demikian. Ya, mengapa makanan harus dikunyah dengan baik sebelum ditelan? Mungkin ada juga guru yang menjelaskan namun masuk telinga kiri keluar telinga kanan para muridnya. Mereka tidak /concern/ mengenai hal tersebut di saat usia mereka yang masih muda itu.
Hanya sekitar empat atau lima kali kunyah saja. Banyak pula yang perilaku makannya seperti mengisi bensin. Mengucur terus langsung dari mulut ke perut. Apalagi kalau sedang makan bubur atau sup.
volume air liur ke dalam makanan tersebut. Ternyata dalam ludah manusia terdapat berbagai jenis enzyme seperti /lipase, lisozim/ dan /amylase/. Terdapat juga /mukosa/ dan berbagai /elektrolit /dan /bakterisida/ .
[cfr. Wikipedia, Air Liur].
Sejak kecil kita diajar oleh bapak atau ibu guru untuk mengunyah makanan sesering mungkin sampai puluhan kali sebelum menelannya. Tetapi kenyataannya tidak ada seorang gurupun yang memberitahukan para muridnya soal */mengapa/* harus demikian. Ya, mengapa makanan harus dikunyah dengan baik sebelum ditelan? Mungkin ada juga guru yang menjelaskan namun masuk telinga kiri keluar telinga kanan para muridnya. Mereka tidak /concern/ mengenai hal tersebut di saat usia mereka yang masih muda itu.
Sejak kecil kita diajar oleh bapak atau ibu guru untuk mengunyah makanan sesering mungkin sampai puluhan kali sebelum menelannya. Tetapi kenyataannya tidak ada seorang gurupun yang memberitahukan para muridnya soal */mengapa/* harus demikian. Ya, mengapa makanan harus dikunyah dengan baik sebelum ditelan? Mungkin ada juga guru yang menjelaskan namun masuk telinga kiri keluar telinga kanan para muridnya. Mereka tidak /concern/ mengenai hal tersebut di saat usia mereka yang masih muda itu.
Hanya sekitar empat atau lima kali kunyah saja. Banyak pula yang perilaku makannya seperti mengisi bensin. Mengucur terus langsung dari mulut ke perut. Apalagi kalau sedang makan bubur atau sup.
volume air liur ke dalam makanan tersebut. Ternyata dalam ludah manusia terdapat berbagai jenis enzyme seperti /lipase, lisozim/ dan /amylase/. Terdapat juga /mukosa/ dan berbagai /elektrolit /dan /bakterisida/ .
[cfr. Wikipedia, Air Liur].
Pernah ada saran dari kawan
kepada penulis untuk mengatasi kembung dengan minum air panas yang
ditetesi dengan minyak angin. Saat itu saya bertanya mengapa demikian?
Jawabnya begini. Perut kembung itu sebenarnya adalah situasi lambung di
mana cairan lambung membentuk gelembung-gelembung yang besar. Karena
pemuaian gelembung tersebut maka lambung terasa keras dan sakit. Dan ini juga menyebabkan rasa mual.
Secara mekanis dengan masuknya
air panas dengan tetesan minyak angin maka gelembung-gelembung tersebut
menjadi pecah dan membentuk buih-buih yang lebih kecil. Akibatnya
tekanan ke luar menjadi berkurang. Di samping itu gas tersebut lebih
mudah didesak keluar: ke atas melalui sendawa atau ke bawah melalui
saluran usus menjadi kentut.
Perubahan drastik terjadi setelah
penulis membaca buku berjudul */The Myracle of Enzyme/*, karya Profesor
Hiromi Shinya, MD. Beliau adalah Guru Besar Kedokteran Albert Einstein
College of Medicine, AS.
Saya melakukan penelitian kecil
terhadap kebiasaan mengunyah orang-orang di sekitar penulis. Ternyata
semuanya *tidak pernah* mengunyah lebih dari sepuluh kali kunyah sebelum
menelan makanannya.
Kemudian saya melakukan
eksperimen dengan mengubah cara mengunyah makanan sehingga setiap suapan
minimal dikunyah sebanyak tigapuluh kali. Maka perubahan besarpun
kemudian terjadi. Sejak perilaku baru itu penulis hampir tidak pernah
lagi mengalami flatulensi atau perut kembung. Segala obat maag dan
enzyme yang banyak itu kini menjadi mubazir.
Saya mencoba merefleksi lebih
lanjut mengenai soal kunyah mengunyah ini. Ingin mengetahui mengapa
orang kalau makan bubur malah menjadi kembung? Atau makan telur malah
kembung. Ternyata kalau makan bubur orang tidak sempat atau terpikir
untuk mengunyahnya. Untuk apa? Bukankah bubur itu sendiri sudah demikian
lembeknya? Begitu pula kalau orang makan telur, mana ada yang
menguramnya.
Selanjutnya saya berpikir mengapa
mengunyah lebih kerap dan lebih lama mampu mengurangi kemungkinan
kembung? Ternyata mengunyah lebih lama itu bukan pertama-tama supaya
makanan menjadi lebih lumat saja [bubur sudah lumat] melainkan untuk
memberikan kesempatan bertambahnya
Itulah sebabnya guru menyarankan
para muridnya untuk menunda minum sesudah makan paling tidak setengah
jam sesudah makan. Mengapa? Supaya enzyme tidak menjadi terlalu encer
saat akan menguraikan tepung atau pati, lemak dan sebagainya dalam
lambung. Penambahan obat enzyme tujuannya untuk mengentalkan dan
melengkapkan jenis enzyme tersebut. Minum tentu saja beralasan supaya
kerongkongan tidak tersumbat tetapi terlalu banyak minum bukan hanya
memuluskan pipa tenggorokan tetapi juga berdampak pengenceran enzyme.
Mengapa minum Coca Cola saat
perut kosong menyebabkan kembung? Jelas karena /carbonated drinks/
sengaja diberi gas dan berbentuk gelembung. Maka gelembung itu turut
masuk ke dalam lambung dan menekan dinding lambung sehingga terjadilah
flatulensi tersebut. Maka minum Coca Cola saat perut kosong harus
dihindari. Minum Coca Cola sesudah makan juga membuat masalah masuknya
gelembung-gelembung gas ke dalam lambung.
Kebanyakan antisida [obat maag]
juga memperburuk keadaan, menurut Shinya, karena menghambat ekskresi
getah lambung. Akibatnya zat bakterisida juga berkurang sehingga ada
bakteri yang selamat dan lolos menuju ke usus sehingga menyebabkan
diare.
Jadi mata rantai “kembung- minum
antacid” hanya dapat diputuskan dengan cara mengunyah lebih kerap dan
lebih lama. Begitu sederhana, serta bersifat kuratif dan sekaligus
menghemat banyak pengeluaran untuk obat maag, obat enzyme dan biaya
periksa ke dokter. Mengapa tidak mencobanya bila anda juga kerap mengalami perut kembung?.
Sumber : berbagai sumber
& http://alexemdi.wordpress.com/2009/03/10/tips-mengatasi-kembung-asam-lambung/
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Kesehatan |
Organ Tubuh
dengan judul Tips Mengatasi KEMBUNG / ASAM LAMBUNG. Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : ASSHAM Site
Ditulis oleh:
Unknown - Friday, October 12